Khalifah al-Mu'tasim
Diceritakan dahulu,pada masa keemasan Islam, iaitu teladan abadi sepanjang masa. Dia adalah khalifah al-Mu'tasim. Kisah heroik Al-Mu'tashim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tahun 223 Hijriyyah, yang disebut dengan Penaklukan kota Ammuriah.
Pada tahun 837, al-Mu’tasim Billah menyahut seruan seorang perempuan yang konon berasal dari Bani Hasyim yang sedang berbelanja di pasar. yang meminta pertolongan kerana diganggu oleh orang Romawi. Kainnya dikait menggunakan paku sehingga ketika berdiri,dan menampakkan auratnya
Wanita itu lalu berteriak memanggil nama Khalifah Al-Mu'tashim Billah yang terus terngiang dalam telinga seorang muslim yang mendengarnya: "waa Mu'tashimaah!" (di mana engkau wahai Mutashim... Tolonglah aku!)
Setelah mendapat laporan mengenai pelecehan ini, maka sang Khalifah pun menurunkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki). Seseorang menceritakan bahawa kepala pasukan ini telah sampai ke pintu gerbang kota Ammmuriah (Turki) sementara ekor pasukannya masih ada di pintu gerbang kota Baghdad. Begitu besarnya pasukan yang dikerahkan oleh khalifah.Masya Allah!
Catatan sejarah menyatakan di bulan April, 833 Masihi, kota Ammuriah dikepung oleh tentara Muslim selama kurang lebih lima bulan hingga akhirnya di tawan di tangan Khalifah al-Mu'tasim pada tanggal 13 Ogos 833 Masihi.
Hanya disebabkan seorang wanita muslimah diganggu,sebuah kota ditawan oleh tentera Islam bagi menjaga maruah seorang wanita Muslimah.
lebih kurang sebanyak 30.000 tentera Rom terbunuh dan 30.000 lainnya ditawan. Pembelaan kepada Muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi.
Setelah menduduki kota tersebut, khalifah memanggil sang pelapor untuk ditunjukkan dimana rumah wanita tersebut, saat berjumpa dengannya ia mengucapkan "Wahai saudariku, apakah aku telah memenuhi seruanmu atasku?". Dan wanita ini pun dimerdekaka oleh khalifah serta orang romawi yang menjatuhkan maruahnya dijadikan hamba bagi wanita tersebut.
Di manakan al-Mu'tasim di zaman ini, ketika banyak muslimah di larang berjilbab saat sekolah dan saat bekerja? Dimanakah pemimpin dinegara-negara Islam ketika, ribuan wanita-wanita Islam dilecehkan oleh Zionis di Palestin? Di mana pemimpin kaum Muslimin ketika seorang islamophobia merenggut nyawa Marwa Al-Sharbini (33 tahun) yang jatuh bersimbah darah dan tewas setelah 18 kali tikaman pisau sepanjang 18 cm bersarang di tubuhnya.
Benar apa yang dikatakan Rasulullah صلى الله عليه و سلم “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi صلى الله عليه و سلمbersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)
Begitu banyak umat Islam pada waktu ini,ibarat buih dilautan, tapi untuk melindungi seorang Muslimah pun kita tidak mampu. Pihak kaum kuffar pada hakikatnya tidak akan pernah sanggup melakukan apapun terhadap ‘izzul Islam wal muslimin (kemuliaan Islam dan kaum muslimin) andaikan ummat ini benar-benar beriman dan yakin akan janji Allah Subhanahu Wata'ala berupa ihdal-husnayain (meraih salah satu dari dua kebaikan) yakni ‘isy kariiman au mut syahidan (hidup mulia di bawah naungan syariat Allah atau menggapai mati syahid).
No comments:
Post a Comment